Suatu hari, seorang mahasiswa pergi ke sebuah tempat cukur
rambut. Sesampainya disana tukang cukur dengan sigap langsung menyambut
mahasiswa tersebut dengan sapaan yang hangat, dan langsung mempersilahkan
duduk.
Kain pun langsung diselimutkan agar rambut tidak mengotori
tubuh sang mahasiswa. Lalu tidak lama kemudian mulailah tangan terampil sang
pencukur rambut mulai memotong rambut mahasiswa.
***
Setelah selesai dicukur, terdengar ucapan “alhamdulillah”
dari lidah sang mahasiswa. Kemudian tiba-tiba, sang tukang cukur berkata:
“De, bapak sudah tidak percaya lagi kepada Tuhan”
Sang mahasiswa pun langsung terperanjat,
“Kenapa Pak?!!!
Sang tukang cukur pun berkata, sambil merapihkan alat
cukurnya
“Coba ade lihat, banyak tuh orang-orang yang miskin,
padahal katanya Tuhan Maha Kaya. Banyak tuh orang yang tersesat, padahal Tuhan
Maha Memberi Hidayah. Banyak juga tuh orang yang susah, padahal katanya Tuhan
Maha Kuasa. Bapak sudah tidak percaya lagi sama Tuhan De”
***
Sang Mahasiswa hanya diam mendengar perkataan sang tukang
cukur tersebut. Dan tanpa berkata panjang, sang mahasiswa pun membayar kemudian
keluar dari tempat cukur tersebut.
Baru beberapa langkah, sang mahasiswa melihat seorang
laki-laki gondrong lewat di hadapannya.
Lalu sang mahasiswa pun balik kanan dan kembali ke tukang
cukur tadi.
“Pak, saya sekarang tidak percaya kepada tukang cukur”
Kata mahasiswa balik berkata kepada sang tukang cukur.
“Maksudnya de? “
“Iya Pak, saya tidak percaya kalau tukang cukur itu ada, tuh
buktinya, masih ada orang yang gondrong”
“Ya itu kan salah dia, kenapa tidak datang kesini”
Jawab Tukang cukur.
“Begitu pula Tuhan Pak, Tuhan itu ada, yang jadi masalah
orang-orang sudah banyak yang tidak datang kepada Tuhan. Tuhan itu Maha Kaya,
tapi karena ulahnya sendiri, rezeki itu terhalang darinya. Tuhan itu Maha
Memberikan Hidayah, tapi orang-orang itu yang menutupi hatinya. Bukan salah
Tuhan pak, tapi salah manusianya sendiri.”
Sang tukang cukur pun hanya bisa terdiam.
Semoga kita tergolong orang-orang yang lebih serius lagi
menggunakan waktu kita untuk menuju Allah.
0 komentar:
Posting Komentar